Warta
Ding Liren Bangkit dan Kalahkan Gukesh dengan Permainan Sempurna di Game ke-12
Ding Liren memainkan permainan sempurna untuk kembali memperebutkan gelar. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Ding Liren Bangkit dan Kalahkan Gukesh dengan Permainan Sempurna di Game ke-12

Colin_McGourty
| 0 | Liputan Acara Catur

Juara Dunia Ding Liren memainkan permainan yang sempurna dari awal hingga akhir untuk mengalahkan GM Gukesh Dommaraju. Kemenangan ini membuat skor Kejuaraan Dunia FIDE 2024 imbang 6-6, dengan hanya dua game tersisa. Awalnya, Gukesh bermain cepat dalam pembukaan yang terlihat tenang, namun Ding menunjukkan akurasi seperti komputer, terus menekan hingga posisi Gukesh akhirnya runtuh.

Game ke-13 akan dimainkan setelah hari istirahat, pada Rabu, 11 Desember mulai pukul 16:00 WIB.

Skor Pertandingan

Nama Rating 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 Skor
  Ding Liren 2728 1 ½ 0 ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ 0 1 . . 6
  Gukesh Dommaraju 2783 0 ½ 1 ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ 1 0 . . 6
Cara Menonton Kejuaraan Dunia FIDE 2024
Anda dapat menyaksikan Kejuaraan Dunia FIDE 2024 secara langsung di Chess.com/id/TV serta saluran Twitch dan YouTube Chess24 Indonesia. Sementara itu, GM Hikaru Nakamura melakukan siaran langsung di Kick. IM Andras Toth menganalisis pertandingan Kejuaraan Dunia melalui kursus di Chessable.
Siaran langsung Chess24 Indonesia dipandu oleh WIM Chelsie Monica dan WNM Fariha Mariroh.
Pertandingan ini benar-benar mengubah semua ekspektasi tentang bagaimana laga akan berakhir. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Analisis Pertandingan Grandmaster, oleh GM Rafael Leitao

GM Rafael Leitao menganalisis game ke-12 di bawah ini.

King Ding Comeback: Cara Bangkit dari Kekalahan

GM Anish Giri menyampaikan pandangan menarik selama game ke-12. Ia mengatakan bahwa Ding terlihat sangat berbeda dibandingkan hari sebelumnya: "Saya benar-benar tidak paham apa yang terjadi dengan Ding... Kemarin dia terlihat begitu hancur, tapi hari ini dia bermain sangat luar biasa dari awal hingga akhir!"

Kemarin dia terlihat begitu hancur, tapi hari ini dia bermain sangat luar biasa dari awal hingga akhir!

—Anish Giri tentang Ding Liren di Game 12

Ini bukan pertama kalinya Ding bangkit dari kekalahan. Dalam Kejuaraan Dunia sebelumnya melawan GM Ian Nepomniachtchi, dia berhasil bangkit tiga kali. Apa rahasianya? Berikut tips yang bisa dipelajari dari konferensi pers-nya.

1. Pahami Apa yang Salah: Setelah kalah di game ke-11, Ding tetap berpikir jernih. Dia mengatakan, "Kalau saja saya memainkan e6, bukan g6 kemarin, saya pasti punya permainan yang bagus." Ia menyadari, "Saya terlalu sedikit meluangkan waktu di momen-momen penting dan merusak posisi yang seharusnya bagus."

2. Tidur yang Cukup: Banyak pemain catur sulit tidur setelah kalah, tetapi Ding tidak. "Tadi malam saya tidur nyenyak dan tidur lebih awal. Itu memberi saya energi baru," katanya.

3. Ubah Sesuatu (Apa Saja): Mungkin terinspirasi dari Nepomniachtchi di Kejuaraan Dunia sebelumnya, Ding mengubah sesuatu yang tidak terpikirkan—gaya rambutnya! "Saya mencoba sesuatu dengan rambut saya," katanya dalam konferensi pers.

Ding tampil dengan gaya rambut baru untuk pertandingan penting. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

4. Minum Kopi: Ding biasanya tidak minum kopi, tapi kali ini dia mencoba. "Saya minum secangkir kecil espresso sebelum pertandingan, dan itu membuat saya lebih berenergi" katanya. Ia juga makan camilan di sela-sela pertandingan untuk menjaga stamina.

5. Dukungan Teman dan Keluarga: Ketika ditanya tentang dukungan dari sekondan dan ibunya, Ding menjawab: "[GM Richard] Rapport mengirimkan file berjudul “Strike Back!” atau yang artinya "Serang Balik!" dan itu berhasil! Ibu juga berkata, ‘Kamu bisa melakukannya lagi seperti sebelumnya.’ Itu memberikan kepercayaan diri."

6. Angka Keberuntungan Tidak Ada Salahnya: Jika Anda membutuhkan sesuatu yang dramatis dalam sebuah pertandingan, game ke-12 adalah momen bagi Ding.

Namun, ketika ditanya di konferensi pers, dia mengatakan angka favoritnya adalah 17. Kenapa? "Karena saya adalah Juara Dunia ke-17!"

Mungkin fakta itu memberinya motivasi ekstra!

Pembukaan yang Tenang Tampaknya Menguntungkan Gukesh

Ding telah mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum pertandingan, tetapi seperti yang sering dikatakan Giri dalam komentarnya, psikologi dalam catur sering kali terganggu oleh posisi yang harus dihadapi pemain. GM Peter Leko memprediksi bahwa Ding akan membuka dengan 1.c4 karena ia mungkin sudah memperkirakan Gukesh akan merespons dengan 1...e5. Namun, Gukesh mengejutkan semua orang dengan memilih 1...e6.

Ketika Gukesh memainkan 8...e5, ia hanya membutuhkan tiga menit di jam catur dan unggul 20 menit dari Ding, terlihat jelas bahwa timnya telah mempersiapkan langkah ini untuk menetralkan posisi sejak awal.

Ding mengakui, "Saya terkejut dengan langkah pembukaan Gukesh, jadi saya harus mencari ide baru untuk memberinya tekanan." Sementara itu, Gukesh merasa "sudah familiar dengan posisi ini" dan "cukup percaya diri," meskipun ia tidak ingat semua detailnya.

Masalah mulai muncul untuk Hitam setelah langkah baru pertama dalam permainan, 10...h6!?, yang menurut Ding "terlalu lambat." Para komentator mencatat bahwa langkah yang lebih ideal adalah 10...Ge6!, meski sulit untuk ditemukan tanpa bantuan komputer.

Ding kemudian berhasil menemukan serangkaian langkah strategis yang tenang dan efektif. Giri menjelaskan inti masalahnya: "Buah catur Hitam sudah berada di posisi terbaiknya, sehingga sulit bagi Hitam untuk berkembang lebih jauh, sementara Putih masih memiliki banyak peluang untuk memperbaiki posisinya."

Ding Mengambil Alih

Ding menunjukkan sisi yang berbeda saat bermain. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Sejak langkah ke-14, para komentator mulai berpihak pada posisi Putih. Leko bahkan memuji, "Langkah-langkah Ding tampak sangat terhubung, penuh makna... Dia bermain luar biasa di sini!"

Giri, setelah melihat langkah 15.Kb5! di papan, mencatat bahwa posisi hampir menang sering kali memotivasi pemain yang biasanya meragukan dirinya sendiri, seperti yang ia alami saat menghadapi GM Magnus Carlsen.

Ding sendiri menguatkan teori tersebut dengan menjelaskan bahwa ia menghindari jalur yang bisa berakhir remis karena pengulangan langkah. "Saya tidak punya pilihan untuk mundur—saya harus mengejar kemenangan!" katanya.

Momen di mana Gukesh menyadari dirinya dalam kesulitan adalah setelah langkah 17.Md2! yang mendapat persetujuan dari komputer. Ia mengakui, "Saya benar-benar tidak tahu harus bagaimana." Sebaliknya, Ding sudah memiliki rencana yang jelas.

Gukesh juga menyebut langkah 17...Gg6?! sebagai "kesalahan," karena ia melewatkan bahwa setelah 18.d4, jika ia melanjutkan dengan 18...exd4?, itu akan dipatahkan oleh 19.Gf4!. Dalam langkah-langkah berikutnya, Gukesh berusaha keras menciptakan serangan balik, tetapi Ding tetap konsisten menjaga keunggulannya.

Ding Menang Tanpa Melakukan Kesalahan

Gukesh menyadari bahwa permainan telah berakhir. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Ding mulai merasa dirinya unggul ketika momen krusial tiba—setelah Gukesh memainkan 22...Gg5?!.

Ding kemudian mengakui bahwa ia hampir melakukan kesalahan besar. "Awalnya saya berpikir untuk memainkan h4, tapi itu langkah yang sangat buruk!" katanya.

Jika Ding memilih 23.h4?, analisis komputer menunjukkan bahwa posisi justru akan menguntungkan Hitam. Namun, ia belajar dari kekalahan sebelumnya dan mengatakan bahwa energinya yang lebih baik kali ini sangat membantu: "Di sini saya memutuskan untuk berpikir lebih lama, karena jika saya memainkan h4, posisi yang sangat baik ini bisa hancur."

Ding sangat senang bisa menunjukkan salah satu permainan terbaiknya. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Setelah menghabiskan lima menit dari sisa waktunya yang 24 menit, Ding menemukan langkah 23.Kf4! dan menyadari posisinya "jauh lebih unggul." Giri pun bertanya-tanya bagaimana Ding, yang sehari sebelumnya tampak begitu terpuruk, mampu bermain "begitu luar biasa" hari ini.

Giri sempat ragu apakah Ding bisa tetap konsisten sepanjang pertandingan, tetapi Ding berhasil membuktikan kemampuannya. "Saya terus memberi tekanan pada lawan sepanjang permainan—dan kali ini saya tidak membuat kesalahan seperti sebelumnya!" ujar Ding.

Saya terus memberi tekanan pada lawan sepanjang permainan—dan kali ini saya tidak membuat kesalahan seperti sebelumnya!

—Ding Liren

Kesalahan kecil hampir terjadi saat Ding melewatkan langkah 26.Ka7! yang bisa langsung memenangkan kualitas dengan menyerang benteng Hitam yang terjebak di c8.

Langkah itu seharusnya bisa langsung menyelesaikan permainan. Namun, langkah 27.d6! yang dipilih Ding ternyata lebih kuat menurut komputer, meskipun sempat membuat beberapa orang bertanya-tanya.

Ding menjelaskan hal itu setelah pertandingan sambil tersenyum, "Alasannya sederhana—saya melewatkan Ka7!"

Ding juga melewatkan kesempatan untuk melakukan pengorbanan menteri, tetapi dengan posisinya yang sudah sangat unggul, hal itu tidak menjadi masalah. "Saya punya dua pion dan kompensasi," katanya. Akhirnya, ia menutup pertandingan dengan pengorbanan benteng yang luar biasa, membalik keadaan hanya dalam waktu 24 jam.

Game ke-12 diakhiri dengan jabat tangan. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

"Mungkin ini adalah salah satu permainan terbaik yang pernah saya mainkan belakangan ini," kata Ding. Dan ini adalah momen yang sangat tepat untuk menunjukkan performa tersebut!

Apa Selanjutnya untuk Ding dan Gukesh? 

Seperti sehari sebelumnya, kali ini Gukesh yang pertama menjawab pertanyaan di konferensi pers sebelum meninggalkan ruangan. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Dengan skor imbang 6-6, kini Gukesh harus menyesuaikan strateginya menghadapi situasi baru ini. Ia tetap tenang dan mengatakan:

Permainan ini memang cukup mengecewakan. Untungnya, saya punya hari istirahat besok untuk memulihkan diri. Tapi yang melegakan, skor masih imbang dan kekalahan ini bukan pukulan besar bagi peluang saya. Saya akan berusaha bermain baik di game berikutnya! 

Saya akan berusaha bermain baik di game berikutnya!

—Gukesh Dommaraju

Dengan hanya dua game tersisa, Ding kembali diunggulkan karena pengalamannya di catur cepat, terutama jika pertandingan berlanjut ke babak tiebreak. Namun sebelum itu, masih ada dua pertandingan klasik yang akan dimainkan pada hari Rabu dan Kamis. Sekarang sudah pasti, seluruh 14 pertandingan akan dimainkan sesuai jadwal.

Setelah pertandingan, Ding mengungkapkan bahwa ia mulai menerima kemungkinan kehilangan gelarnya. Ia berkata, "Jika saya tidak bisa menang hari ini, atau di dua pertandingan terakhir, mungkin saya akan kehilangan gelar ini, dan saya bisa menerimanya." Tapi, jelas Ding belum menyerah begitu saja...

...atau menyerah tanpa perlawanan!

Jangan lewatkan game ke-13 pada hari Rabu, saat Gukesh akan memainkan buah putih untuk terakhir kalinya di pertandingan klasik ini.


Playlist Video

Cek playlist video dari Chess.com berikut, untuk Ulasan Permainan dan Wawancara.

Anda juga bisa mengikuti rekap video dari streamer favorit Anda, seperti GM Hikaru Nakamura, GM Anish Giri, IM Levy Rozman (GothamChess), GM Ben Finegold, dan GM Aman Hambleton (Chessbrah), GM Arturs Neiksans, FM Nemo Zhou, Epic Chess, dan Chess Dojo melalui playlist ini.


Kejuaraan Dunia FIDE 2024 di Singapura akan menentukan siapa juara dunia selanjutnya. Penantang berusia 18 tahun asal India, Gukesh Dommaraju, menghadapi Juara Bertahan asal China, Ding Liren, dalam pertandingan 14 game, di mana pemain pertama yang mencapai 7.5 poin akan keluar sebagai pemenang. Setiap pemain memiliki waktu dua jam untuk 40 langkah pertama, dengan tambahan 30 menit hingga akhir permainan, dan increment 30 detik per langkah mulai dari langkah ke-41. Total hadiah yang diperebutkan adalah $2.500.000, dengan $200.000 diberikan untuk setiap kemenangan, dan sisa hadiah akan dibagi rata. Jika pertandingan berakhir imbang dengan skor 7-7, babak tiebreak akan dimainkan, dimulai dengan empat pertandingan catur cepat 15+10.


Liputan kejuaraan dunia sebelumnya:

Colin_McGourty
Colin McGourty

Colin McGourty led news at Chess24 from its launch until it merged with Chess.com a decade later. An amateur player, he got into chess writing when he set up the website Chess in Translation after previously studying Slavic languages and literature in St. Andrews, Odesa, Oxford, and Krakow.

Selengkapnya dari Colin_McGourty
Gukesh, 18 Tahun, Resmi Menjadi Juara Dunia Catur Termuda Sepanjang Sejarah

Gukesh, 18 Tahun, Resmi Menjadi Juara Dunia Catur Termuda Sepanjang Sejarah

Ding Liren Nyaris Kalah di Bawah Tekanan Gukesh di Game ke-13

Ding Liren Nyaris Kalah di Bawah Tekanan Gukesh di Game ke-13